Hari Literasi Nasional adalah momen yang penting dalam kalender pendidikan di Indonesia. Hari ini ditandai dengan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan siswa. Di MA Assalafiyah Luwungragi, salah satu sekolah yang bersemangat mengikuti perayaan Hari Literasi Nasional dengan kegiatan GELIS (Gerakan Literasi Sekolah), acara ini diadakan dengan penuh semangat dan dedikasi.
Pada tahun ini, siswa-siswi MA Assalafiyah Luwungragi bersama para guru berkumpul di halaman sekolah untuk merayakan Hari Literasi Nasional selama satu setengah jam. Literasi melalui 3 tahapan yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Dan hari ini (Jum’at, 8 September 2023) sebagai perdana GELIS, selanjutnya insya Allah akan diprogramkan rutin satu bulan sekali, begitu kata Kepala Madrasah, H. Muamar Cholil, Lc, M.Ag.
Para siswa-siswi membawa buku-buku favorit mereka, mulai dari novel, buku pelajaran, hingga buku-buku non-fiksi. Mereka ditempatkan dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas masing-masing di bawah naungan Wali Kelas. Para guru memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa-siswi selama sesi membaca, membantu mereka memahami isi buku dan merangsang minat baca mereka.
Kegiatan literasi memahami bacaan dari buku yang dibawa. Dimulai Ibu Khoerotun Nisa, M.Pd. menyiapkan anak-anak untuk turun kelapangan dibantu Bapak/Ibu Guru. Siswa-siswi juga diberi lembar jurnal membaca yang diharapkan pihak madrasah mampu melihat respon mereka dari kegiatan GELIS, sejauh mana mereka memahami isi bacaan tersebut.
Sebetulnya banyak kegiatan literasi, tidak hanya membaca. Namun untuk pijakan pertama dimulai dengan memahami bacaan bersama di lapangan. Selanjutnya bisa dengan pembuatan sudut baca, dinding kata atau mading yang juga dikolaborasikan dengan projek P5, begitu tutur Ibu Callista Herdianingtyas, S.E. (Guru Mapel Ekonomi), Ibu Yuyun Rahmawati, S.Pd. (Waka Kurikulum) dan Bapak Heri Hermawan, S.Pd. (Waka Kesiswaan).
Selama satu setengah jam itu, halaman sekolah menjadi pemandangan yang luar biasa. Siswa-siswi terlibat dalam dunianya masing-masing, tenggelam dalam cerita-cerita yang mereka baca, dan benar-benar menghayati setiap kata yang ada di buku-buku mereka. Ini adalah momen yang penuh ketenangan dan kekhusyukan, di mana literasi menjadi fokus utama.
Setelah sesi membaca selesai, beberapa siswa dari setiap kelas maju untuk menyampaikan kesimpulan dari buku yang mereka baca. Ini adalah momen penting di acara Hari Literasi Nasional ini, karena siswa diberi kesempatan untuk berbicara di depan teman-teman mereka tentang apa yang telah mereka pelajari dari buku yang mereka baca.
Siswa-siswi dengan penuh percaya diri berbagi cerita singkat tentang buku yang mereka baca, mengungkapkan tema, karakter, dan pesan yang mereka ambil dari buku tersebut. Mereka juga berbicara tentang bagaimana buku tersebut telah memengaruhi cara mereka memandang dunia dan memahami kehidupan. Presentasi mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari teman-teman sekelas dan Bapak/Ibu Guru.
Sesi berbagi ini juga memberi peluang bagi siswa untuk belajar dari teman-teman mereka. Mereka dapat mendengar tentang buku-buku menarik lainnya dan mungkin akan terinspirasi untuk membaca lebih banyak buku setelah mendengar presentasi dari teman-teman mereka.
GELIS (Gerakan Literasi Sekolah) dalam Perayaan Hari Literasi Nasional di MA Assalafiyah Luwungragi adalah contoh nyata bagaimana sebuah sekolah dapat berperan aktif dalam meningkatkan minat baca siswa-siswanya. Ini adalah kesempatan bagi siswa untuk merasakan kebahagiaan dalam membaca dan berbicara tentang buku. Selain itu, para Guru juga bermain peran penting dalam membimbing dan menginspirasi siswa untuk menjadi pembaca yang lebih baik.
Hari Literasi Nasional bukan hanya tentang merayakan kecintaan terhadap literasi, tetapi juga tentang memupuk keterampilan membaca yang kuat dan meningkatkan pemahaman siswa tentang dunia melalui buku. Semoga perayaan seperti ini terus menjadi tradisi yang berkelanjutan dan mengilhami siswa-siswi untuk menjadikan literasi sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Dengan begitu, mereka akan menjadi individu yang lebih berpengetahuan, kreatif, dan berdaya saing di masa depan.
Pesan dan Kesan Siswa :
Ahmad
Mustaqim (Kelas X.2) mengajak siswa lain agar membaca supaya pintar. Siswa lain
turut memberikan inspirasinya, M. Ifan Hanafi (Kelas XI IPA) merasa senang ada
kegiatan seperti ini anak-anak bisa dilatih membaca. Kemudian ditutup dengan ungkapan
sebagai pesan dari kegiatan GELIS ini oleh Kiki Faijah (Kelas XII IPA) yang
antusias memberi semangat kepada teman-temannya agar terus membaca dan sabar
dalam belajar. Menurutnya kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan dan dilakukan
secara rutin.
0 Komentar